Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan anggaran pendidikan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 mencapai Rp 722,6 triliun.
Anggaran pendidikan yang akan dijalankan pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subiantor dan Gibran Rakabuming Raka ini naik 10,32% dibandingkan Rp 665 triliun pada 2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan selain program peningkatan akses dan kualitas pendidikan, seperti PIP, KIP, BOS, PAUD, LPDP dan lain sebagainya, anggaran ini memuat dukungan bagi Program Makan Bergizi Gratis bagi anak-anak sekolah.
“Di pemerintahan presiden terpilih juga akan memfokuskan revonasi sekolah-sekolah, terutama sekolah-sekolah yang buruk dan pembangunan sekolah unggulan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN 2025, dikutip Senin (19/8/2024).
Program revitalisasi ini akan menelan dana Rp 20,3 triliun untuk 22.000 sekolah di seluruh Indonesia. Kemudian anggaran besar ini juga akan dipakai untuk link and match untuk peningkatan pasar tenaga kerja, yakni melalui vokasi dan sertifikasi.
“Itu sudah masuk di dalam anggaran dan sudah masuk di dalam program,” ujar Sri Mulyani.
Khusus untuk Makan Bergizi Gratis (MBG), Sri Mulyani mengatakan anggarannya mencapai Rp 71 miliar. Program ini diharapkan tidak hanya menyehatkan anak-anak sekolah, tetapi juga memberikan multiplier effect bagi ekonomi di daerah.
Sementara itu, untuk rehabilitas sekolah, pemerintah akan memberikan mandat kepada Kementerian PUPR sebagai pelaksana. Ada sebanyak 22.000 sekolah umum dan keagamaan yang akan direvitalisasi.
“Ini juga diharapkan menciptakan multiplier effect karena konstruksinya sederhana bisa dilakukan oleh perusahaan kontruksi lokal dan kita mengharapkan ada dampak pada growth dan penciptaan lapangan kerja untuk 178.000 orang,” ujarnya.
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan bahwa anggaran Rp 722,6 triliun ini dialokasikan untuk program prioritas presiden terpilih a.l. peningkatan gizi anak sekolah, renovasi sekolah, hingga pengembangan sekolah unggulan.
Dana untuk program-program ini tidak semuanya masuk ke dalam Kemendikbudristek semata. Nadiem menegaskan anggaran ini juga akan didistribuskan ke kementarian dan lembaga lainnya.
Dari nilai tersebut, Kemendikbudristek hanya mendapatkan pagu anggaran dalam RAPBN 2025 sebesar 11,5 % anggaran pendidikan atau sebesar Rp83,19 triliun. Anggaran ini akan difokuskan pada peningkatan kualitas layanan pendidikan.
“Ini termasuk pemenuhan kebutuhan guru dan peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan pendidik,” tegasnya.
Tak hanya itu, anggaran Kemendikbudristek juga dipakai untuk program unggulan, yakni Program Indonesia Pintar dan Beasiswa Afirmasi untuk anak-anak B3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Fokus ketiga adalah peningkatan kualitas relevansi dan daya saing pendidikan tinggi melalui berbagai program, salah satunya Kampus Merdeka.
Terakhir, peningkatan kualitas pendidikan vokasi, seperti program SMK pusat unggulan dan kelima kemajuan kebudayaan bahasa dan sastra.