Lintas Sejarah Presiden RI, Kembali ke Tangan Militer

Presiden Joko Widodo secara resmi menganugerahkan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal TNI Kehormatan Purnawirawan dalam Rapat Pimpinan TNI/Polri di GOR Ahmad Yani, Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Di tengah euforia politik yang selalu berubah, tahun 2024 menjadi saksi penting kembalinya Indonesia di bawah kendali seorang presiden terpilih berlatar belakang militer, Prabowo Subianto. Hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) di Pemilu 2024 menandai titik balik, Indonesia kembali memercayakan kendali kepada sosok yang datang dari barisan TNI.

Sebuah fenomena yang mengingatkan kita pada jejak panjang presiden sebelumnya, khususnya Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tak sekadar soal latar belakang, kembalinya presiden militer ini membuka kembali perbincangan tentang peran militer dalam politik negeri ini.

Pasal 10 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 menetapkan, Presiden Indonesia sebagai kepala negara juga merupakan pemegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Artinya, Presiden adalah Panglima Tertinggi TNI, berwenang penuh atas angkatan militer RI. 

Kilas balik ke era Soeharto, sosok Jenderal TNI AD yang memimpin Indonesia selama lebih dari tiga dekade, masa pemerintahannya dikenal dengan stabilitas politik yang kuat meski dibalut sentimen otoritarianisme. Di masa Orde Baru, Soeharto menggantikan Soekarno pada 1967, meletakkan fondasi pertumbuhan ekonomi, sekaligus mengendalikan politik dengan tangan besi. Kehadiran militer di kursi presiden saat itu memberikan rasa aman dalam ketertiban, meski di sisi lain muncul suara-suara protes yang tertahan.

Setelah lengsernya Soeharto, Indonesia mulai mengenal presiden-presiden dengan latar belakang sipil. B.J. Habibie, teknokrat cemerlang dengan karier di bidang teknologi dan penerbangan, menggantikan Soeharto di masa transisi penuh gejolak. Dengan segala keterbatasannya, ia memimpin selama 17 bulan, menjadi jembatan dari era Orde Baru ke demokrasi yang lebih terbuka. Setelahnya, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur hadir membawa semangat pluralisme dan toleransi, meski masa jabatannya singkat, hanya dua tahun.

Pada 2001, Megawati Soekarnoputri melanjutkan tongkat estafet. Putri Soekarno ini menghadapi tantangan ekonomi dan politik yang tak mudah, namun berhasil membawa Indonesia melewati masa-masa sulit dengan reformasi di berbagai sektor, termasuk pembentukan KPK.

Dengan latar belakang sipil dan kedekatannya pada warisan politik Soekarno, Megawati hadir sebagai representasi kekuatan sipil yang ingin kembali menguatkan peran rakyat

Namun, gelombang perubahan terjadi lagi pada tahun 2004 dengan terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono, seorang Jenderal TNI yang telah pensiun. SBY berhasil memenangkan hati rakyat melalui kampanye yang menonjolkan pengalaman militer dan visi untuk memimpin negara dengan disiplin. Dua periode pemerintahannya banyak diisi dengan program stabilitas keamanan dan reformasi ekonomi yang menegaskan perannya sebagai pemimpin militer yang berhasil berdialog dengan demokrasi.

Selepas SBY, Indonesia merasakan sentuhan kepemimpinan sipil yang berbeda di era Joko Widodo, seorang pengusaha dan mantan wali kota yang jauh dari lingkaran militer. Jokowi mengusung pendekatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas hidup, menciptakan gaya kepemimpinan yang lebih membumi. Ia berusaha membawa Indonesia lebih kompetitif melalui berbagai program, mulai dari Kartu Indonesia Pintar hingga pembangunan infrastruktur besar-besaran.

Namun, dengan terpilihnya Prabowo Subianto pada tahun 2024, Indonesia sekali lagi mempercayakan kendali kepada seorang yang berasal dari kalangan militer.

Prabowo, dengan pengalaman sebagai Komandan Kopassus dan Panglima Kostrad, datang dengan janji untuk memperkuat pertahanan dan keamanan negara di tengah dinamika geopolitik yang semakin kompleks. Momen ini seakan membawa kembali ingatan tentang masa-masa di mana militer memegang peran dominan dalam politik.

Kembalinya kepemimpinan militer ini mengundang pertanyaan besar: Apakah kita akan kembali pada stabilitas yang ditawarkan oleh Soeharto atau adaptasi militer terhadap demokrasi seperti SBY?

Perjalanan kepemimpinan Indonesia selalu diwarnai oleh tarik menarik antara pengaruh sipil dan militer. Di satu sisi, pengalaman militer dianggap memberikan ketegasan dan ketahanan di masa krisis. Di sisi lain, aspirasi demokrasi yang diusung para pemimpin sipil tetap menjadi nilai penting yang terus dicari rakyat Indonesia.

Presiden terpilih Prabowo Subianto kini berada di persimpangan tersebut, membawa harapan sekaligus tantangan dalam mengarungi masa depan Indonesia.

https://beritavip138.com/

0 comments

  1. chicken roads review

    Chicken Road: Honest User Opinions
    Chicken Road is an arcadestyle gambling game that has caught the attention of players with its simplicity, high RTP (98%), and unique cashout feature. We’ve gathered real player reviews to determine if it’s worth your time.

    What Users Appreciate
    Numerous players commend Chicken Road for its quick, engaging action and userfriendly design. The ability to cash out at any time adds a strategic twist, while the high RTP makes it feel fairer than traditional slots. Beginners love the demo mode, which lets them try the game without risking money. Mobile optimization also gets high marks, as the game runs smoothly even on older devices.
    Melissa R., AU: “Surprisingly fun and fair! The cashout feature adds strategy.”
    Nathan K., UK: “Its arcadeinspired style is a breath of fresh air, and it operates smoothly on my device.”
    The bright, nostalgic visuals add to the fun factor, keeping players hooked.

    Areas for Improvement
    However, Chicken Road isn’t perfect, and there are a few issues worth noting. Some players find the gameplay repetitive and lacking depth. Some highlight sluggish customer service and a lack of additional options. A common complaint is misleading advertising—many expected a pure arcade game, not a gambling app.

    Tom B., US: “Initially enjoyable, but the repetition kicks in after a short while.”
    Sam T., UK: “Promoted as entertainment, yet it turns out to be a gambling product.”

    Advantages and Disadvantages
    Advantages
    Straightforward, actionpacked mechanics
    With a 98% RTP, it offers a sense of equity
    Free demo option for beginners to test the waters
    Smooth performance on mobile devices

    Cons
    The gameplay may come across as monotonous
    Not enough features or modes to keep things fresh
    Slow or unresponsive customer support
    Misleading marketing

    Overall Assessment
    Chicken Road stands out with its transparency, high RTP, and accessibility. It’s a great option for casual players or those new to online gambling. Still, the heavy emphasis on luck and minimal complexity could turn off some users. For the best experience, play on official, licensed platforms.
    Rating: 4/5
    A fair and entertaining choice, but not without room for improvement.
    https://chickenroadhq.org/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*