TransJakarta Bisa Raih SPE Gas Rumah Kaca Pertama Transportasi RI

Pemprov DKI Jakarta hari ini mulai melakukan uji coba bis listrik yang nantinya akan digunakn oleh Transjakarta. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

PT Transportasi Jakarta atau dikenal dengan TransJakarta, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, diperkirakan bisa memperoleh Sertifikat Pengurangan Emisi (SPE) Gas Rumah Kaca (GRK) pertama di sektor transportasi publik di Tanah Air. Hal ini seiring dengan semakin bertambahnya unit kendaraan listrik yang disediakan TransJakarta.

BUMD DKI Jakarta ini pun turut mendapatkan pendampingan UNDP Climate Promise untuk memperoleh Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca.

UNDP Climate Promise adalah program dari Jaringan Pembangunan Global PBB atau United Nations Development Programme (UNDP) yang dilaksanakan di lebih dari 120 Negara dan Teritori untuk membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC) di masing-masing negara.

Program ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas pemerintah pusat, provinsi dan kota, sektor swasta, NGOs, masyarakat agar Indonesia dapat mencapai target iklim nasional (NDC).

Tujuan Climate Promise ini antara lain memberikan pelatihan teknis dan metodologi untuk menghitung pengurangan emisi GRK secara akurat, memfasilitasi terlaksananya validasi 10 proyek pengurangan emisi lokal yang selaras dengan peraturan pemerintah Indonesia, mencapai target Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (NDC) dan Net Zero Emission (NZE), serta memungkinkan pemerintah daerah dan pengelola aksi mitigasi pengurangan emisi lainnya untuk berpartisipasi dalam skema pasar karbon melalui aksi mitigasi yang tervalidasi 10 proyek.

UNDP Climate Promise menugaskan Yayasan Bina Usaha Lingkungan (YBUL) untuk mendampingi TransJakarta.

National Project Manager UNDP Climate Promise Heri Tabadepu mengatakan, pembangunan kapasitas sumber daya (capacity building) untuk tim TransJakarta telah dilakukan melalui diskusi dan konsultasi, perhitungan emisi dengan metodologi yang telah ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), serta penyusunan Dokumen Rancangan Aksi Mitigasi (DRAM), bantuan biaya validasi yang akan dilaksanakan oleh Lembaga Validasi & Verifikasi (LVV), dan membangun jejaring, di mana inisiatif, baik yang telah dilaksanakan oleh Jakarta melalui TransJakarta dapat dipromosikan ke kota lainnya (replikasi), baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Executive Direktur YBUL Yani Witjaksono pun mengapresiasi kinerja manajemen TransJakarta dalam upaya peyusunan DRAM TransJakarta.

Ia menjelaskan, penyusunan DRAM yang cukup kompleks dapat diatasi oleh manajemen TransJakarta dengan bantuan dari tenaga ahli, rumah karbon KLH, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dan juga oleh Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBKTE) Kementerian ESDM.

Yani juga memberi apresiasi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta yang turut mengawal penyusunan DRAM.

“Tanpa dukungan ini tentunya proses ini akan membutuhkan waktu yang lebih lama,” ucapnya.

Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, juga turut memberikan apresiasi terhadap upaya TransJakarta dan kolaborasi dengan UNDP untuk SPE-GRK.

Dalam mengurangi emisi gas rumah kaca pada sektor transportasi salah satunya melalui penggunaan bus listrik yang didaftarkan sebagai DRAM SPE-GRK.

Menurutnya, ini merupakan momentum penting bagi Jakarta, untuk menunjukkan komitmennya dalam ikut serta menangani masalah lingkungan dalam hal ini mengurangi emisi gas rumah kaca.

Khoirudin mengaku, DPRD DKI Jakarta mendukung upaya TransJakarta itu, dengan mengajak TransJakarta dan MRT untuk berkolaborasi dengan lembaga-lembaga asing, seperti Millennium Challenge Corporation (MCC) di Washington DC, Amerika Serikat.

Sebab, lanjut Khoirudin, pada bulan Juni 2024 lalu, MCC telah memberikan pembiayaan kreatif, untuk program pengurangan emisi.

“Kami mendukung penuh langkah eksekutif ini, dan ini menunjukkan bukti nyata komitmen kami (DPRD DKI) dalam mendukung program pengurangan emisi GRK,” ujar Khoirudin.

Ia juga mengapresiasi kinerja Direktur Utama TransJakarta Welfizon Yuza, beserta jajaran TransJakarta, yang telah berusaha keras mengimplementasikan penggunaan bus listrik, untuk mengurangi emisi GRK. Ia berharap, upaya ini dapat menginspirasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) lainnya, untuk melakukan hal serupa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*