Incoming bids atau penawaran yang masuk pada lelang surat utang negara (SUN) kemarin, Selasa (21/8/2024) berhasil pecah rekor tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), incoming bids pada lelang SUN kemarin mencapai Rp104,07 triliun.
Capaian tersebut menandai rekor terkuat dalam tiga tahun terakhir, rekor sebelumnya sempat dicapai pada 31 Agustus 2021 dengan penawaran yang masuk senilai Rp116,1 triliun.
Jika melihat penawaran dari asing pada lelang SUN juga terpantau naik signifikan menjadi Rp24,47 triliun, memecahkan rekor tertinggi sejak Februari 2023 dengan capaian incoming bids asing Rp24,68 triliun.
Sementara yang diserap pemerintah dari asing tetap konservatif, tak sampai seperempat porsi, hanya senilai Rp7,75 triliun. Sehingga, secara total untuk penyerapan lelang SUN terakhir mencapai Rp27 triliun, di atas rencana target indikatif sebesar Rp22 triliun.
Berdasarkan seri surat utang, melalui sistem lelang Bank Indonesia, pemerintah telah melaksanakan lelang untuk tujuh seri SUN, diantaranya seri SPN03241120 (new issuance), SPN12250807 (reopening), FR0104 (new issuance), FR0103 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0102 (reopening).
Menelisik dari sisi asing pada tiap seri yang dilelang kemarin, terpantau seri FR104 dengan tenor 5 tahun menjadi incaran asing paling favorit. Dana yang masuk mencapai Rp12,42 triliun, tetapi yang diserap senilai Rp3,34 triliun.
Nilai serapan tersebut relatif masih lebih rendah dibandingkan dengan seri benchmark atau surat utang tenor 10 tahun yang dimenangkan dari asing sebanyak Rp3,49 triliun.
Gairah investor yang kembali masuk ke pasar obligasi seiring dengan penyusutan yield US Treasury ke level 3,81% yang setara dengan level terendah-nya sejak akhir tahun lalu.
Selain itu, prospek pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) yang semakin dekat juga mendorong minat terhadap SUN lantaran indeks dolar (DXY) melandai membuat rupiah menguat signifikan. Hal ini mencerminkan aliran dana asing kembali masuk ke Tanah Air.