Rupiah menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah penantian hasil Federal Open Meeting Committee (FOMC) bank sentral AS (The Fed).
Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka menguat 0,09% di angka Rp16.280/US$ pada hari ini, Rabu (31/7/2024). Namun tak berselang lama setelah itu, rupiah melemah hingga menyentuh level Rp16.316/US$.
Sementara DXY pada pukul 08:58 WIB turun 0,16% di angka 104,38. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di angka 104,55.
Pergerakan rupiah hari ini terjadi di tengah penantian pelaku pasar perihal hasil rapat FOMC The Fed yang akan diselenggarakan esok dini hari (1/8/2024).
Investor berharap Ketua Jerome Powell akan memberikan sinyal tentang waktu dan jumlah pemotongan suku bunga yang diharapkan dalam beberapa bulan mendatang.
Sejauh ini, pasar masih optimis bahwa pemangkasan suku bunga The Fed dapat dimulai pada pertemuan September. Berdasarkan perangkat CME FedWatch, sebanyak 89,6% pelaku pasar yakin The Fed akan mulai memangkas suku bunga acuannya pada September mendatang.
Sikap wait and see investor ini juga dipertegas oleh Kepala Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) Bank Indonesia Edi Susianto mengatakan, pelemahan yang terjadi terhadap kurs rupiah didasarkan pada tiga hal.
“Terutama menunggu statemen dari Jerome Powell (Ketua The Fed) pasca FOMC dengan fokus sejauh mana the Fed akan melakukan cut rate,” tegas Edi.