Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akhirnya kembali menggelar konferensi pers pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bulanan.
Setelah sebelumnya pelaporan pelaksanaan APBN 2024 terakhir disampaikan hanya untuk realisasi Agustus 2024, kini laporan itu kembali disampaikan Sri Mulyani beserta jajaran wakil menteri keuangan dan eselon I.
Pelaporan APBN yang sempat tak dibacakan ialah untuk periode pelaporan September dan Oktober 2024. Ia mengatakan, sempat tertundanya pelaporan APBN karena persoalan masa transisi.
“Kita bertemu lagi untuk membuat penjelasan tentang pelaksanaan APBN 2024 yang kita tahu semua inilah dalam situasi di mana presiden terpilih sudah mulai dengan Kabinet Merah Putih,” ucap Sri Mulyani di kantornya, Jakarta, Jumat (8/11/2024).
“Dan oleh karena itu dalam pelaksanaan APBN 2024 untuk 2 bulan lebih terakhir ini adalah di bawah Presiden Prabowo dan Wapres Gibran dengan seluruh kabinet,” tegasnya.
Dalam konferensi pers kali ini, Sri Mulyani mengatakan akan menyampaikan status pelaksanaan APBN hingga akhir Oktober 2024, hingga kondisi perekonomian global dan domestik.
“Terutama juga teman-teman ikuti pemilu di AS dan kondisi dalam perekonomian kita yang akan terefleksikan di dalam beberapa angka di APBN kita dan operasi dari apbn kita dari sisi belanja dan pembiayaan,” tegasnya.