Sejarah Baru, Rumah Sakit RI Operasi Bedah Jarak Jauh Bali-Jakarta

Urologi Indonesia menorehkan sejarah baru dengan sukses melakukan tindakan operasi telerobotika pertama di Tanah Air. (Dok. Kemkes)
Foto: Urologi Indonesia menorehkan sejarah baru dengan sukses melakukan tindakan operasi telerobotika pertama di Tanah Air. (Dok. Kemkes)

Teknologi medis di Indonesia tak kalah canggih dengan negara-negara tetangga. Hal ini tampak dari suksesnya tindakan operasi telerobotika pertama di Tanah Air.

Pada Jumat (30/8) kemarin, para dokter ahli di bidang urologi berhasil melakukan operasi telerobotika (live telerobotic surgery) dari RS I.G.N.G Ngoerah Bali kepada pasien yang berada di RSCM Jakarta, atau dengan jarak mencapai 1.200 kilometer.

Menteri Kesehatan (Menkes) udi Gunadi Sadikin menyampaikan apresiasi atas pencapaian tersebut. Ia meminta berbagai pihak turut menyebarkan informasi bahwa teknologi medis Indonesia sudah secanggih ini.

“Tolong disebarkan bahwa Indonesia juga maju teknologinya. Kita bisa melaksanakan telerobotic surgery yang bisa memajukan teknologi kesehatan Indonesia,” kata Menkes Budi dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (31/8/2024). 

Budi meyakini kemampuan dokter di Indonesia tidak perlu diragukan. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk mendukung ketersediaan alat-alat yang dibutuhkan.

Budi berharap makin banyak Warga Negara Asing (WNA) yang memilih melakukan tindakan pengobatan ke RSCM.

“Aku kasih target gitu. RSCM jangan merasa bangga kalau yang datang orang Indonesia. Tapi banggalah kalau ada pasien orang Malaysia dan Singapura bergantian datang ke Indonesia, karena pelayanan kita murah, cepat, dan berkualitas,” Budi menegaskan.

Momentum ini menandai langkah besar dalam kemajuan teknologi kesehatan di Indonesia, yang termasuk dalam 6 pilar transformasi kesehatan dengan mendorong kemajuan teknologi dan Sumber Daya Manusia Indonesia. Operasi telerobotika diharapkan dapat mengatasi berbagai kendala yang selama ini dihadapi dalam bidang bedah.

“Sesuai dengan komitmen RSCM, kami selalu berupaya memberikan yang terbaik untuk pasien sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup mereka. Salah satu bentuk konkretnya adalah menghadirkan teknologi terkini yang dapat mempercepat kesembuhan pasien seperti prosedur telerobotic surgery ini. Kami sangat berharap teknologi ini bisa segera diaplikasikan untuk pemerataan tingkat kesehatan di seluruh Indonesia,” ujar Direktur Utama RSCM dr. Supriyanto Sp. B, FINACS, M.Kes.

Sementara itu, Direktur Utama RS I. G. N. G Ngoerah, dr. I Wayan Sudana, M.Kes mengatakan pihaknya selalu mendukung upaya pengadaan teknologi kesehatan, termasuk telerobotic surgery ini.

“Kami turut merasa bangga karena dapat menjadi bagian dari telerobotic surgery pertama yang dilakukan secara mandiri di Indonesia. Kami juga siap untuk menjadi pusat pelayanan kesehatan, terutama untuk bisang urologi di Indonesia bagian timur. Ke depannya, kami akan selalu beradaptasi dengan teknologi terkini,” kata Wayan.

Ketua Kongres UAA 2024 Prof. dr. Ponco Birowo, SpU(K-Andro), Ph.D menjelaskan bahwa sebelumnya teknologi robotika telah digunakan dalam dua operasi di RSCM Kencana. Namun, hari ini dilakukan operasi jarak jauh pertama, di mana operator berada di RS I.G.N.G Ngoerah sedangkan pasien berada di RSCM.

Ia menambahkan, sebelum melakukan tindakan operasi telerobotika pada pasien, para ahli urologi telah melakukan simulasi menggunakan alat peraga/manekin untuk memastikan keamanan pasien.

“Tentunya pada persiapan yang telah kami lakukan, kami juga menyiapkan antisipasi untuk kejadian yang tidak diinginkan, termasuk bila harus terjadi konversi tindakan dari telerobotic menjadi laparoskopi. Kami tentu akan berfokus pada keselamatan pasien,” tambahnya.

Operasi telerobotika adalah metode bedah jarak jauh yang memanfaatkan teknologi robotik dan jaringan nirkabel. Metode ini memungkinkan dokter bedah untuk melakukan tindakan operasi terhadap pasien secara jarak jauh dan real-time, termasuk untuk kasus urologi, bedah pencernaan (digestif), dan lainnya.

Dengan demikian, teknologi ini dapat mengatasi berbagai kendala, khususnya kendala geografis, sehingga layanan kesehatan nantinya dapat diberikan secara merata ke daerah-daerah terpencil yang sulit diakses.

kas138 login

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*