
Di balik dunia rempah-rempah, ada satu komoditas yang diam-diam mulai menarik perhatian pasar global, biji adas. Meski tidak setenar lada atau kayu manis, biji adas Indonesia telah menunjukkan tren ekspor yang menjanjikan dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan beragam manfaat kesehatan dan kegunaan dalam industri makanan serta farmasi, permintaan terhadap biji adas terus meningkat, terutama dari negara-negara seperti India dan Jepang.
Dalam lima tahun terakhir, ekspor biji adas Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan. Pada 2019, nilai ekspor tercatat sebesar US$211 ribu. Angka ini melonjak tajam ke US$899 ribu pada 2020, meski kemudian turun menjadi US$292 ribu pada 2021. Namun, sejak 2022, tren kembali menguat dengan nilai ekspor mencapai US$345 ribu, dan akhirnya mencapai US$729 ribu pada 2024.
Negara tujuan utama ekspor biji adas Indonesia di 2024 mencakup India dengan nilai US$120 ribu, disusul Jepang (US$72 ribu), dan Thailand (US$61 ribu).
Biji adas (Foeniculum vulgare) adalah rempah yang berasal dari tanaman adas, dengan bentuk kecil menyerupai biji jintan dan aroma khas yang manis serta segar. Secara tradisional, biji adas banyak digunakan dalam kuliner India, Timur Tengah, dan Asia, baik sebagai bumbu dapur maupun bahan dalam minuman herbal.
Selain itu, biji adas juga terkenal karena manfaat kesehatannya. Dalam pengobatan Ayurveda dan pengobatan tradisional China, biji adas digunakan untuk meredakan gangguan pencernaan, mengurangi perut kembung, serta meningkatkan kesehatan sistem pernapasan. Industri farmasi dan kesehatan modern juga semakin tertarik pada biji adas, terutama karena kandungan antioksidan dan sifat antiinflamasi alaminya.
Salah satu alasan utama biji adas RI diminati adalah kualitasnya yang lebih unggul dibandingkan beberapa negara lain. Faktor lingkungan, seperti tanah vulkanik yang subur dan iklim tropis, membuat kandungan minyak esensial dalam biji adas Indonesia lebih tinggi, sehingga lebih beraroma dan berkhasiat. Selain itu, proses panen dan pengolahan yang semakin modern membuat biji adas Indonesia lebih kompetitif di pasar internasional.
Di tengah meningkatnya tren konsumsi bahan alami dan produk berbasis herbal, prospek ekspor biji adas Indonesia tampaknya akan semakin cerah. Dengan permintaan yang terus tumbuh, diversifikasi produk turunan seperti minyak biji adas dan ekstrak adas juga dapat menjadi peluang baru bagi industri rempah Tanah Air.