Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) Jenewa menggaungkan semangat untuk memperkuat peran diaspora dalam diplomasi multilateral pada Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di kantor PTRI Jenewa, Rue de Saint-Jean 16, Jenewa, Swiss.
Kuasa Usaha ad interim PTRI Jenewa, Dubes Achsanul Habib menyampaikan bahwa peringatan kemerdekaan bukan hanya seremoni, tetapi momentum untuk memperkuat persatuan dan semangat berkontribusi, di mana pun berada.
“Dengan semangat Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju, mari kita terus membawa nama baik bangsa dan memperkuat peran Indonesia dalam diplomasi multilateral untuk membangun dunia yang damai, adil, dan inklusif,” kata Dubes Achsanul sebagaimana dikutip dari pernyataan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Upacara bendera berlangsung khidmat dan diikuti ratusan WNI yang berdomisili di Jenewa dan sekitarnya, termasuk kalangan profesional Indonesia yang bekerja di organisasi internasional, pelajar, dan masyarakat umum.
Peserta yang hadir mengenakan beragam pakaian nasional, mulai dari batik hingga busana adat daerah, menambah warna perayaan sekaligus mencerminkan identitas khas Indonesia yang beragam namun tetap satu.
Pemotongan tumpeng nasi kuning turut menjadi bagian dari acara yang menjadi ungkapan rasa syukur atas kemerdekaan Republik Indonesia.
Live cooking gorengan khas Indonesia seperti bakwan sayur, pisang goreng, dan cireng, turut menjadi daya tarik dan menambah kemeriahan acara.
Pada acara tersebut, Dubes Achsanul turut dianugerahkan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya sebagai penghargaan atas pengabdian, kesetiaan, kejujuran, kecakapan, dan kedisiplinan dalam melaksanakan tugas sebagai Pegawai Negeri Sipil. Diumumkan juga pemenang perlombaan Hari Krida 2025 yang sebelumnya diselenggarakan oleh PTRI Jenewa.
PTRI Jenewa berharap agar peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di tahun ini tidak hanya menjadi ajang refleksi atas perjuangan bangsa, tetapi juga mempererat tali silaturahmi, memperkuat rasa kebangsaan, dan mempromosikan kekayaan kuliner Indonesia di tengah komunitas diaspora di Jenewa.