Pekan Penuh Drama, Rupiah Mampu ‘Gencet’ Dolar AS

Pekerja pusat penukaran mata uang asing menghitung uang Dollar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo di Melawai, Jakarta, Senin (4/7/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) secara signifikan alami penguatan. Hal ini terjadi di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral AS (The Fed) bulan depan.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,71%% di angka Rp15.485/US$ pada Jumat (23/8/2024). Secara intraday, bahkan rupiah kemarin sempat menyentuh titik terkuatnya yakni Rp15.420/US$.

Sementara secara mingguan, rupiah mengalami apresiasi sebesar 1,28% dan semakin memperpanjang tren penguatan empat pekan beruntun.

Di awal pekan ini, rupiah terpantau menguat dengan sangat impressive setelah sebelumnya terdapat reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Beberapa posisi menteri digantikan oleh nama lain, salah satunya Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly.

Yasonna, politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, digantikan oleh politikus senior Partai Gerakan Indonesia Raya Supratman Andi Agtas.

Menteri lain yang direshuffleadalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif. Arifin diganti oleh Bahlil Lahadalia yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.

Untuk menggantikan Bahlil Lahadalia, Rosan Roeslani ditunjuk menjadi Menteri Investasi/Kepala BKPM yang baru. Sebagai catatan, Rosan merupakan Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.

Di pertengahan pekan ini, Bank Indonesia (BI) juga telah mengumumkan bahwa kembali menahan suku bunga acuannya di level 6,25%. Hal ini tak serta-merta membuat rupiah melanjutkan tren penguatannya. Justru rupiah terpantau mengalami pelemahan pasca pengumuman tersebut.

Sementara pada Kamis (22/8/2024), rupiah terpantau ambruk terhadap dolar AS akibat situasi politik dalam negeri yang memanas.

Ribuan massa pendemo Demo Darurat Indonesia memadati Jalan Gotot Subroto, Jakarta. Massa demo datang bergerombol mengenakan atribut dan membawa spanduk.

Sejumlah elemen masyarakat sipil, mulai dari buruh, mahasiswa, hingga aktivis menggelar aksi demonstrasi menolak pengesahan Revisi UU Pilkada di depan Gedung DPR RI, Jakarta. Demo ini bagian dari gerakan ‘peringatan darurat Indonesia’ yang viral di media sosial setelah DPR bermanuver mengabaikan putusan MK.

Namun, setelah itu rupiah terpantau kembali perkasa pada Jumat kemarin bersamaan dengan mata uang Asia lainnya.

Kemarin malam, ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell menyampaikan dalam pidato di Simposium Bank Sentral Jackson Hole yang menunjukkan sinyal lebih jelas perihal pemangkasan suku bunga.

“Saatnya bagi kebijakan untuk disesuaikan,” kata Powell. “Arah pergerakan sudah jelas, dan waktu serta kecepatan pemotongan suku bunga akan bergantung pada data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko.”

Dampaknya tercermin dari indeks dolar AS (DXY) yang ambruk 0,78% ke angka 100,72 dan diikuti dengan semakin perkasanya mata uang Asia pada penutupan perdagangan kemarin.

Rupiah terapresiasi 0,71% begitu pula dengan yen Jepang, won Korea Selatan, hingga baht Thailand yang masing-masing menguat sebesar 1,29%, 1,33%, dan 1,74%.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*