Kacau! Gak Cuma Tambang Emas, WNA China Gasak Perak RI Nyaris 1.000 Kg

Foto udara menunjukkan tambang ilegal yang berada di wilayah Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM mengungkapkan penambangan emas ilegal di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, oleh Warga Negara Asing (WNA) asal China tak hanya menghilangkan cadangan emas Indonesia, melainkan juga perak.

Akibat dari penambangan emas dan perak ilegal itu, negara mengalami kerugian negara sebesar Rp 1,02 triliun. Rinciannya, cadangan emas yang hilang sebanyak 774,27 kg dan perak sebanyak 937,7 kg.

Berdasarkan penyelidikan dari tim Ditjen Minerba, terungkap bahwa volume batuan bijih emas tergali sebanyak 2.687,4 m3. Batuan ini berasal dari koridor antara Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) dua perusahaan emas PT BRT dan PT SPM, yang saat ini belum memiliki persetujuan RKAB untuk produksi tahun 2024-2026.

“Dari uji sampel emas di lokasi pertambangan, hasil kandungan emas di lokasi tersebut memiliki kadar yang tinggi (high grade). Sampel batuan mempunyai kandungan emas 136 gram/ton, sedangkan sampel batu tergiling mempunyai kandungan emas 337 gram/ton,” tulis Ditjen Minerba dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (30/9/2024).

Dari fakta pesidangan juga terungkap merkuri atau air raksa (Hg) digunakan untuk memisahkan bijih emas dari logam atau mineral lain, dalam pengolahan pertambangan emas ini. Dari sampel hasil olahan, ditemukan Hg (mercuri) dengan kandungan cukup tinggi, sebesar Hg 41,35 mg/kg.

Pelaku melakukan aksinya dengan memanfaatkan lubang tambang atau tunnel pada wilayah tambang yang berizin yang seharusnya dilakukan pemeliharaan, namun justru dimanfaatkan penambangannya secara ilegal. Setelah dilakukan pemurnian, hasil emas dibawa keluar dari terowongan tersebut dan kemudian dijual dalam bentuk ore (bijih) atau bullion emas.

Sesuai Pasal 158 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Mineral dan Batubara, pelaku terancam hukuman kurungan selama 5 tahun dan denda maksimal Rp 100 miliar. Kejaksaan Negeri Ketapang masih terus mengembangkan perkara pidana dalam undang-undang lain.

Sidang selanjutnya akan dilakukan enam tahap sidang, yaitu saksi dari pihak penasihat hukum, ahli dari penasihat hukum, pembacaan tuntutan pidana (requisitor), pengajuan/pembacaan nota pembelaan(pleidool), pengajuan/pembacaan tanggapan-tanggapan(replik dan dupplik), dan terakhir siding pembacaan putusan.

Sebelumnya, Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM Sunindyo Suryo Herdadi mengungkapkan kronologi dan modus yang digunakan oleh pelaku dalam menjalankan aksinya. Adapun pelaku memanfaatkan lubang tambang atau tunnel pada wilayah tambang yang berizin, yang seharusnya dilakukan pemeliharaan namun justru dimanfaatkan untuk penambangan secara ilegal.

“Hasil kejahatan tersebut ya dilakukan pemurnian dan kemudian dibawa keluar dari terowongan tersebut dan kemudian dijual dalam bentuk ore (bijih) atau bullion emas,” ujar Sunindyo dalam sebuah konferensi pers beberapa waktu lalu.

Dengan temuan penambangan ilegal tersebut, Sunindyo mengungkapkan bahwa tersangka dinyatakan melakukan penambangan tanpa izin.

“Sebagaimana yang dimaksud di dalam Pasal 158 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2020 dengan ancaman hukuman kurungan selama 5 tahun dan denda maksimal Rp 100 miliar dan perkara ini juga sedang dikembangkan menjadi perkara pidana dalam undang-undang selain Undang-undang Minerba,” ungkapnya.

Dia juga memerinci peralatan yang ditemukan pada penambangan ilegal tersebut di antaranya seperti alat ketok atau labelling, saringan emas, cetakan emas, dan induction smelting.

Tidak hanya itu, ditemukan pula alat berat seperti lower loader dan dump truck listrik. “Setelah dilakukan pengukuran oleh surveyor yang kompeten ditemukan kemajuan lubang tambang dengan total panjang 1.648,3 meter dengan volume 4.467,2 meter kubik,” tambahnya.

Sunindyo menyebut saat ini penyelidikan masih memperhitungkan berapa potensi kerugian negara dari kegiatan penambangan ilegal tersebut. “Kerugian negara akibat kegiatan tambang ilegal ini masih dalam perhitungan dari lembaga terkait yang memiliki kompetensi untuk menghitung kerugian negara,” tandasnya.

https://coachfactoryoutletbbx.net/
https://rtpmeja138.com/
https://apkmeja138.com/
https://meja138.jp.net/
https://heylink.me/kas4d__/

0 comments

  1. Equilibrado
    Aparatos de balanceo: esencial para el desempeño fluido y efectivo de las dispositivos.

    En el entorno de la ciencia contemporánea, donde la efectividad y la estabilidad del sistema son de gran relevancia, los aparatos de calibración juegan un papel vital. Estos equipos especializados están desarrollados para equilibrar y asegurar elementos dinámicas, ya sea en equipamiento productiva, automóviles de transporte o incluso en aparatos domésticos.

    Para los especialistas en soporte de equipos y los ingenieros, operar con equipos de ajuste es crucial para proteger el operación uniforme y fiable de cualquier dispositivo rotativo. Gracias a estas opciones tecnológicas sofisticadas, es posible limitar notablemente las movimientos, el sonido y la presión sobre los cojinetes, mejorando la longevidad de elementos valiosos.

    Asimismo significativo es el función que desempeñan los dispositivos de balanceo en la servicio al comprador. El asistencia técnico y el soporte continuo empleando estos dispositivos permiten ofrecer prestaciones de alta nivel, elevando la satisfacción de los usuarios.

    Para los dueños de empresas, la contribución en estaciones de calibración y detectores puede ser esencial para optimizar la rendimiento y eficiencia de sus sistemas. Esto es especialmente importante para los emprendedores que administran pequeñas y medianas negocios, donde cada detalle cuenta.

    Asimismo, los sistemas de balanceo tienen una gran utilización en el ámbito de la seguridad y el monitoreo de excelencia. Permiten encontrar posibles errores, impidiendo mantenimientos costosas y problemas a los sistemas. Además, los información generados de estos sistemas pueden usarse para perfeccionar sistemas y aumentar la exposición en plataformas de consulta.

    Las áreas de uso de los sistemas de ajuste cubren diversas industrias, desde la manufactura de bicicletas hasta el supervisión ecológico. No influye si se considera de grandes manufacturas productivas o limitados espacios caseros, los dispositivos de ajuste son indispensables para asegurar un operación efectivo y libre de interrupciones.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*