Sejumlah elemen masyarakat sipil akan menggelar demonstrasi menolak pengesahan Revisi UU Pilkada di depan Gedung DPR RI, Jakarta, hari ini, Kamis (22/8/2024). Demo ini bagian dari gerakan ‘peringatan darurat Indonesia’ yang viral di media sosial setelah DPR bermanuver mengabaikan putusan MK.
Bukan hanya ribuan buruh yang akan turun ke jalan tetapi juga ada mahasiswa dan warga sipil. Untuk mengantisipasi hal ini, disiagakan 3.200 personel yang akan berjaga di beberapa lokasi termasuk di gedung DPR.
“Jadi terkait rencana penyampaian aspirasi dari berbagai elemen masyarakat yang akan dilaksanakan di depan gedung MPR DPR ini jajaran personel gabungan TNI, Polri, Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, Polres Jakpus menyiagakan setidaknya 3.200 personel yang tergelar di DPR, Patung Kuda, MK dan di KPU RI. Tentu kita harap agar penyampaian aspirasi hari ini berjalan aman dan lancar dan bisa perhatikan hak-hak pengguna jalan lainnya,” ungkap Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro di depan Gedung DPR.
Menurutnya, saat ini kondisi Jalan Gatot Subroto masih lancar dan normal. Namun bisa jadi dalam waktu tidak lama lagi bisa terjadi kepadatan lalu lintas. Rekayasa lalu lintas pun siap dilakukan.
“Untuk ruas jalan di Gatot Subroto ini saat ini masih normal namun secara situasional bila terjadi kepadatan dari masa aksi maka kami akan laksanakan rekayasa lalu lintas pengalihan arus lalin di kawasan Gatsu menuju jalan pemuda. Termasuk juga pengalihan arus lalin apabila terjadi kepadatan masa di Patung Kuda dan termasuk Abdul Muis di belakang MA,” bebernya.
Susatyo berharap demo hari ini berjalan tertib dan lebih mengkedepankan aspek humanis. Pihaknya tetap menyiagakan pasukan terbesar di DPR.
“Sesuai dengan pemberitahuan yang kami terima aksi hari ini ada di DPR, MK, di Patung Kuda, dan di KPU RI. Tapi tak tutup kemungkinan di KPU DKI kawasan Senen juga jadi prioritas kami. 3.200 terbesar di DPR kawasan Monas termasuuk KPU RI,” ucapnya.