
Indonesia menjadi negara penyumbang wisatawan terbanyak di Singapura untuk wilayah Asia Tenggara dan nomor dua di dunia, di bawah China, untuk tahun 2024.
Data Singapore Board Tourism (STB) pada Selasa (11/2/2025) menyebut RI menyumbang 2,49 juta pengunjung, meningkat 8% dari 2,3 juta pada tahun 2023. Sementara China sendiri menyumbang 3,08 juga wisatawan pada periode yang sama.
Menurut data yang sama, jumlah kunjungan wisatawan internasional mencapai 16,5 juta tahun lalu, meningkat 21% dari tahun 2023.
Mohamed Hafez Marican, Area Director Singapore Tourism Board (STB) Indonesia, menyebut belanja menjadi alasan utama warga negara Indonesia (WNI) berwisata ke negara kota tersebut.
“Singapura adalah destinasi populer bagi Indonesia, dan yang menjadi tujuan utama kunjungan ke Singapura tentu saja berbelanja. Singapura merupakan surga belanja,” kata Hafez di Jakarta Pusat.
Hafez menyebut sudah banyak WNI yang sangat familiar dengan tempat wisata populer, seperti Orchard Road. Ia bahkan menemukan fakta bahwa wisatawan RI telah menemukan lokasi berbelanja lain, seperti di Jurong, wilayah bagian barat Singapura atau Changi City Point, yang berada di bagian timur.
“Akhir-akhir ini, kami menemukan bahwa fakta orang Indonesia menjadi lebih berani saat berbelanja di Singapura. Mereka tidak hanya berbelanja di Orchard Road, mereka bahkan pergi ke Jurong atau Changi City Point untuk membeli sepatu, karena di sana Anda dapat menemukan sepatu kets murah,” jelasnya.
Dari Januari hingga September 2024, angka penerimaan pariwisata dari wisatawan Indonesia mencapai SG$2,13 miliar atau sekitar Rp25,7 triliun. Namun jumlah pendapatan ini tidak termasuk kegiatan sightseeing, entertainment, dan gaming yang mencapai SG$4,6 miliar sepanjang tahun 2024.
Di antara kategori pengeluaran, kegiatan berbelanja (shopping) dan akomodasi muncul sebagai penyumbang terbesar dengan masing-masing senilai SG$3,9 miliar, diikuti oleh makanan & minuman (F&B) senilai SG$3,2 miliar. Keduanya mengalami pertumbuhan pada tahun 2024.
Saat ditanya terkait target wisatawan Indonesia untuk Singapura tahun ini, Hafez mengatakan “Kami tidak punya target (jumlah wisatawan dari Indonesia), tetapi kami harap angkanya bisa lebih besar dari tahun lalu.”
Namun ia berharap Singapura dapat didatangi oleh pelancong dari luar Jakarta, seperti Bandung, Jogja, Surabaya, dan Medan. Saat ini, wisatawan terbesar datang dari wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Kerja sama dengan Perusahaan Indonesia
Untuk meningkatkan jumlah wisatawan dari RI, STB juga menyebut negaranya telah melakukan beberapa kemitraan strategis dengan perusahaan Indonesia. Pada 23 Januari 2025, STB telah menandatangani Nota Kesepahaman Kerjasama (Memorandum of Cooperation) dengan Gojek untuk produk Gocar di Singapura.
Kemitraan ini fokus menggabungkan basis pengguna Gojek di Indonesia dengan beragam penawaran wisata Singapura. Hal ini diharapkan kedua dapat meningkatkan pengalaman wisatawan Indonesia yang berlibur di Singapura.
Sementara pada 11 Februari 2025, STB juga menandatangani Nota Kesepahaman Kerjasama (MoU) antara Garuda Indonesia dan Changi Airport Group. Kemitraan ini berfokus pada peningkatan konektivitas dan promosi pariwisata dua arah antara Singapura dan Indonesia.
Inisiatif utama meliputi kampanye yang ditargetkan, upaya pemasaran bersama, dan penawaran perjalanan baru seperti paket Fly-Cruise ke Singapura.
Garuda Indonesia mengoperasikan 41 penerbangan mingguan pada rute Jakarta-Singapura, termasuk dua penerbangan harian yang ditambahkan pada Desember 2024.
Maskapai ini juga melayani penerbangan ke Singapura dari kota-kota lainnya di Indonesia, dengan 7 penerbangan mingguan dari Bali dan 7 penerbangan mingguan dari Surabaya. Secara total, Garuda Indonesia menyediakan 55 penerbangan mingguan ke Singapura dari berbagai titik di Indonesia.