PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengambil bagian dalam United Nations Responsible Business and Human Rights Forum (UN RBHR). UN RBHR merupakan forum hak asasi manusia (HAM) PBB yang diadakan oleh United Nations Development Programme (UNDP) Asia Pasifik setiap tahun dan dihadiri oleh sejumlah perusahaan serta NGO (Non-Governmental Organization) internasional.
Tahun ini, UN RBHR diselenggarakan di Kantor PBB, Bangkok, Thailand pada 24-27 September 2024. Dalam rangkaian acara tersebut, BUMI, yang diwakili oleh Tim Koordinator Hak Asasi Manusia, berkesempatan menjadi narasumber dalam dialog event yang bertajuk “Promoting Responsible Business Practices through Effective Remediation” pada 27 September 2024.
Foundation for International Human Rights Reporting Standards (FIHRRST) menjadi host dalam sesi tersebut. Sesi ini bertujuan menciptakan platform bagi inovasi dan kolaborasi, mendorong perusahaan dari industri ekstraktif untuk terlibat dalam dialog dengan para pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, pemerintah, dan organisasi sipil.
Selain itu, dengan pembelajaran antar-peer, sesi ini bertujuan mengidentifikasi dan berbagi praktik terbaik untuk membantu perusahaan berinovasi dalam upaya perbaikan kinerja HAM serta memastikan perusahaan dapat memberikan solusi yang lebih efektif dan komprehensif terhadap tantangan HAM yang dihadapi.
Adapun hal-hal yang disampaikan BUMI dalam sesi tersebut, yakni perkembangan kemajuan perusahaan dalam menangani keluhan HAM (grievance mechanism), akses remediasi, program resettlement, hingga perjalanan BUMI dalam meningkatkan kinerja HAM, khususnya pada aspek uji tuntas HAM.
Presiden Direktur PT Bumi Resources Tbk, Adika Nuraga Bakrie mengatakan, hadirnya BUMI dalam forum HAM Asia Pasifik, merupakan bukti bahwa journey HAM dan kinerja BUMI telah mendapatkan pengakuan, tidak hanya di level nasional, tetapi juga internasional.
“Semangat dan kinerja HAM BUMI ke depannya akan terus kita tingkatkan, sejalan dengan visi perusahaan dalam kepeduliannya terhadap praktik-praktik terbaik dalam aspek komunitas, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, pekerja, dan rantai pasok kami, yang semuanya bersinggungan dengan penghormatan HAM,” ujar dia dalam keterangan resminya, ditulis Selasa (8/10/2024):
Sebagai informasi, forum ini menjajaki solusi yang dibutuhkan untuk mewujudkan penyelesaian dan keadilan HAM yang efektif di kawasan Asia dan Pasifik, khususnya dalam sektor tertentu, seperti industri ekstraktif, sebagai inti dari model bisnis yang berkelanjutan.