
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur menyiapkan sebanyak 15 orang tenaga pendidik yang akan bertugas di Sekolah Rakyat di wilayah itu.
“Mereka ini merupakan orang-orang yang telah dinyatakan lolos dalam proses seleksi Kementerian Sosial Republik Indonesia,” kata Kepala Bidang (Kabid) Tenaga Kependidikan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pamekasan Fadlillah di Pamekasan, Minggu.
Ia menjelaskan, dari 15 tenaga pendidik itu, sebanyak 11 orang di antaranya merupakan guru mata pelajaran.
Empat orang lainnya masing-masing sebagai kepala sekolah, wali asuh, wali asrama dan operator sekolah.
“Untuk jabatan kepala sekolah adalah tenaga pendidik yang selama ini mengabdi di Disdikbud Kabupaten Pamekasan,” ujar Fadlillah.
Terkait dengan jumlah siswa yang akan masuk Sekolah Rakyat di Kabupaten Pamekasan itu, Fadlillah menjelaskan, sebanyak 50 orang.
Sekolah Rakyat merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto yang dinaungi oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Tujuannya menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin, terutama miskin ekstrem.
Seluruh biaya pendidikan Sekolah Rakyat, mulai dari seragam, makan, asrama, peralatan sekolah, dan lainnya, akan ditanggung negara 100 persen atau gratis.
Program ini sebagai upaya memuliakan masyarakat kurang mampu dan mendorong mereka untuk hidup lebih maju, sehingga dapat berperan signifikan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Sekolah Rakyat akan mencakup jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA dengan konsep sekolah berasrama (boarding school).
Kurikulum yang diterapkan akan mengacu pada standar pendidikan nasional (mata pelajaran formal). Dengan tambahan materi khusus yang menekankan penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan sesuai kebutuhan siswa dan lingkungan mereka.
Sasaran utama program ini adalah anak-anak dari keluarga yang termasuk dalam desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang merupakan kelompok dengan kondisi ekonomi paling rentan.