
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf mengungkapkan selain kegiatan belajar-mengajar, kebersihan asrama dan asupan gizi untuk siswa Sekolah Rakyat juga menjadi atensi Presiden Prabowo Subianto.
Hal tersebut menjadi salah satu poin yang paling diperhatikan Presiden saat kunjungan perdananya mengecek pelaksanaan Sekolah Rakyat di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Margaguna, Jakarta, Kamis.
“Tadi cukup jelas ya, selama beliau berkeliling di sini minta kebersihan benar-benar dijaga, mulai dari toilet, tempat asrama dan tempat belajar. Itu semua kebersihan harus terjaga,” kata Saifullah, selepas mendampingi Presiden di Sekolah Rakyat yang berada dalam kompleks Pusdiklatbangprof Kementerian Sosial itu.
Menteri yang akrab disapa Gus Ipul itu memastikan bahwa kebersihan di seluruh fasilitas gedung Sekolah Rakyat dijaga dengan baik.
Bahkan, ia menyebut bahwa para siswa diajak terlibat aktif oleh wali asuh dan wali asrama masing-masing, karena kebersihan akan menunjang kelancaran, kenyamanan mereka selama mengikuti proses belajar-mengajar sebagaimana yang diharapkan presiden.
Asupan gizi juga menjadi perhatian dari Kementerian Sosial sebagai pelaksana teknis sekolah rakyat tahap pertama ini, dengan memastikan para siswa Sekolah Rakyat juga sudah mendapatkan makanan bergizi gratis dengan porsi dan menu yang diperhitungkan sesuai kebutuhan harian.
“Gizinya juga terus diperhatikan. Makanya Presiden tadi ke ruang makan untuk melihat menu hari ini. Beliau tanya juga tiap harinya seperti apa. Tanggapan beliau positif pelaksanaannya sudah baik dan dievaluasi terus,” kata dia menjelaskan.
Program Sekolah Rakyat sebagai upaya pemerintah memberi akses pendidikan lebih luas bagi anak-anak dari keluarga dengan tingkat kesejahteraan terendah (desil 1-2) pada data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN).
Program Sekolah Rakyat ini juga menjadi miniatur pengentasan kemiskinan terpadu, karena memadukan beragam program prioritas, seperti Cek Kesehatan Gratis (CKG), Makan Bergizi Gratis (MBG), jaminan kesehatan, Koperasi Desa Merah Putih, dan program 3 juta rumah.
Hingga saat ini terdapat 100 Sekolah Rakyat tahap pertama tingkat SD, SMP, SMA/sederajat yang beroperasi di berbagai daerah. Salah satunya adalah SRMA 10 Jakarta yang menampung sekitar 100 siswa dengan rincian 56 laki-laki dan 44 orang perempuan.
Kementerian Sosial sebagai pelaksana teknis menargetkan pada tahun ajaran 2025/2026, akan ada sebanyak 165 Sekolah Rakyat jenjang SD, SMP dan SMA/sederajat yang beroperasi, sehingga total kapasitas 15.895 siswa, didukung 2.407 guru dan 4.442 tenaga kependidikan.